3.22.2009

Sel Surya Semakin Murah


Sel surya dengan bahan baku Titanium Dioksida (TiO2) yang diproses hingga seukuran nano bisa membuat harganya lebih murah. Sel surya sangat cocok dengan wilayah Indonesia yang terdiri dari kepulauan.

"Nanoteknologi meningkatkan sensitifitas sel surya sehingga konversi cahaya matahari menjadi energi listrik lebih efisien" kata Dosen Fakultas Teknik UI Akhmad Herman Yuwono, peraih hibah Indonesia Toray Science Foundation (ITSF) untuk risetnya, di Jakarta.

Panel surya yang biasa digunakan untuk membangkitkan listrik di daerah terpencil masih diimpor dan sangat mahal. Ia memberi contoh, panel surya yang biasa dijual di pasar berbahan baku silikon harganya mencapai Rp 5 juta per panel.

"Jika penggunaan panel surya untuk menghasilkan listrik ini bisa lebih efisien, tentu dana pembelian panel ini bisa lebih murah," kata Akhmad yang mengajukan proposal riset tersebut bersama dua rekannya dalam satu tim.

Saat ini, bahan baku sel surya TiO2 sudah mulai sering diriset untuk menggantikan bahan baku silikon, karena pembuatannya sederhana dan investasi pabriknya tak perlu dana besar seperti halnya pabrik silikon.

Pengembangan struktur nano, lanjut dia, secara khusus ditujukan untuk memperoleh perilaku transpor elektron dan penghasil muatan yang diinginkan sel surya sehingga mampu meningkatkan daya sensitivitas konversi cahaya matahari menjadi listrik hingga delapan persen.

Ia berharap, ke depan Indonesia yang merupakan negeri kepulauan dan membutuhkan banyak pembangkit listrik tenaga surya segera mampu membangun pabrik sel surya sendiri. Apalagi setelah ditemukannya bahan baku pengganti yang proses pembuatannya lebih murah.

"Bersamaan dengan itu tentu saja perlu menggunakan nanoteknologi yang membuat sel surya lebih efisien," katanya.

Saat ini, juga sedang mulai dirintis riset-riset yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai zat pewarna yang digunakan untuk meliputi TiO2 sehingga makin sensitif menangkap cahaya matahari untuk dikonversi sebagai listrik.

0 komentar:

Posting Komentar