3.22.2009

USA Rekayasa Tabrakan Satelit

Staf antariksa senior Rusia mencurigai tabrakan satelit yang terjadi beberapa waktu lalu merupakan rekayasa yang disengaja pemerintah AS. Rekayasa itu diduga untuk menguji teknologi baru yang mengacaukan dan merusak satelit musuh.

Menurut Mayjen Leonid Shershner, teknologi baru itu juga termasuk cara untuk memonitor satelit di berbagai macam orbit. Hasilnya AS bisa mengendalikan, mengunci target, mempengaruhi gerakan, dan bahkan menghancurkan jika diperlukan.

Kedua wahana yang bertabrakan adalah satelit komersial US Iridium 33 yang diluncurkan pada 1987 dan satelit Rusia yang diluncurkan pada 1993 dan tidak beroperasi lagi. Tabrakan terjadi pada 10 Februari lalu, pukul 11.55 waktu AS bagian timur.

Shershner mempertanyakan kepemilikan satelit komunikasi AS itu. Hanya diketahui pembuatnya adalah Iridium Satellite LLC yang bermarkas di Maryland, AS. “Mereka mengatakan satelit itu dibuat dengan tujuan damai, tapi bisa saja digunakan untuk militer,” ujarnya kepada AP, Rabu (4/3).

Satelit AS itu, lanjutnya, dilengkapi dengan sistem navigasi yang bisa mendeteksi target manapun. Informasi itu kemudian dikirimkan kepada pusat kendali di bumi. Dengan sistem itu, seharusnya mereka bisa berbelok sebelum bertabrakan dengan benda angkasa apapun itu.

Tabrakan itu menghasilkan awan debu yang besar. Para ahli Badan Antariksa AS (NASA) mengkhawatirkan debu itu akan mengganggu stasiun luar angkasa dan pesawat antariksa lain.

0 komentar:

Posting Komentar